Total Tayangan Halaman

Minggu, 10 Juli 2011

Balada Nazaruddin dan Demokrat




Nazaruddin, nama yang makin populer seperti artis Holywood di Indonesia. ia terkenal bukan akrena main film, sinetron, atau pun menjadi vocalist band ternama di Indonesia, melainkan ia adalah seorang yang kabur dari Indonesia.

Ia melarikan diri karena terjerat kasus korupsi di negara kita snediri. Pada awalnya, KPK hanya memberikan status saksi kepada si Udin, namun tak lama menjadikan status Udin sebagai tersangka. Pesan via "BBM" pun dikirimkan menuju beberapa media yang menyatakan bahwa ia tak bermain sendiri, tapi ada yang ikut bermain dalam korupsi SEA GAMES ini.

Cukup miris dan naas saat kita mendengar berita tersebut, permainan licik nan lihai kembali diperlihatkan oleh anggota pemerintah kita, bahkan ajang Sea Games pun diserobot sebagai ajang korupsi. Pembangunan wisma atlet saja belum rampung, eh sudah dibabat uangnya. Anas pun kesal dan bingung, tuduhan demi tuduhan dari Nazaruddin menyerang Ketum Demokrat tersebut.

Anas garuk-garuk kepala karena Nazaruddin menggunakan nama Anas sebagai tokoh yang ikut bermain dalam korupsi tersebut. Pembagian uang korupsi pun ditujukan untuk partai Demokrat. Sungguh naas dan takjub bercampur baur, ternyata uang rakyat digunakan untuk memberi suap makan kepada partai. Hal ini tentu mencoreng habis wajah Partai Demokrat.

Nazaruddin tentu tidak bermain sendirian, karena ia dapat kabur ke Singapura sebelum penegak hukum menerapkan status Nazaruddin sebagai saksi dan juga larangan untuk pergi ke luar negeri. Memang memalukan sekali, sampai semua orang kecolongan dan tak mencegah kaburnya Nazaruddin.

Nazaruddin melalang lintang entah kemana, dicari di Singapura pun belum ketemu, bahkan ada kabar kalau ia di Ho Chi minh. Mungkin ia akan bernasib seperti Nunun, berkeliling Asia, sekaligus jalan-jalan melihat keindahan antar negara.

Lalu, Nazaruddin itu nyasar atau ada yang mengakomodasi?? Nazaruddin adalah "kunci" untuk menguak permainan parpol dalam mencari dana tuk menghidupi parpol tersebut. Partai Demokrat kini telah tercoreng namanya, partai yang dikenal sebagai TIDAK akan korupsi, ternyata TIDAk tanggung-tanggung ikut-ikutan dalam korupsi.

Lalu, bagaimanakah respon masyarakat akan partai Demokrat ini??
Mereka hanya geleng-geleng kepala dan menonton berita layaknya sinetron di televisi saja. Pengkhianatan Udin terhadap Partai Demokrat, mungkin itu calon judul yang tepat untuk membuat film bertema korupsi suatu saat nanti.

Masyarakat telah muak dan menunggu sikap Presiden di masa depan nanti, apakah diam pura-pura tak mendengar dan aktif membuat album baru?? Atau segera pecat nama-nama orang yang terkait korupsi, lalu ubah managemen rekrutmen partai Demokrat menjadi lebih profesional dan tidak main caplok anggota baru tanpa melihat niat yang tulus dan berani berkorban untuk rakyatnya.

Partai Demokrat semakin tenggelam, karena kasus Nazaruddin dan Andi Nurpati. Kasus demi kasus mulai terkuak, lalu kinerja pemerintah pun buruk sehingga makin menggerus citra partai yang semakin jeblos kebawah.

Nazaruddin, sebaiknya kau kembali..
Rakyat tidak akan memukulimu sampai mati, jadilah Gayus yang mau pulang setelah nonton tenis di Bali..
jangan betah sama negeri seberang, pulanglah dan berani ungkap penyelewangan dana kasus ini.

Untuk Pak SBY,
Jadilah sosok gagah berani..
di tengah tekanan kanan dan kiri..
Jangan takut akan dibenci atau di caci maki, selama rakyat mulai mencintai sosokmu..
Jangan brpihak kepada partai, tapi memihak kepada rakyat.
karena rakyat yang memilihmu, bukan partai yang menentukan mu jadi presiden..

Rabu, 29 Juni 2011

INDONESIA ANTI KORUPSI !!

Semakin lama kita mengamati lika liku politik dan negeri ini, apakah negeri ini sepenuhnya makmur dan membasmi KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) ?

Kesejahteraan dan juga faktor pendidikan menjadi titik jatuhnya pemerintahan negeri ini, dikala reformasi masih carut marut dan juga pemerintahan makin amburadul. 

Cadangan devisa negeri ini adalah lebih dari $100 milliar US Dollar, dengan PDB tembus $ 700 milliar US Dollar yang menjadikan Indonesia setara dengan negara 16 besar dunia yang mampu berdiri pada saat resesi ekonomi, dan juga pendapatan per kapita Indonesia tahun ini sebesar Rp 27.000.000

Lalu bagaimana dengan korupsi merajalela??
Apakah benar Indonesia telah maju?? Atau hanya "setengah" maju saja?
Mari kita lihat dana untuk rakyat dari berbagai macam sudut :
  • Dana BOS di Indonesia tahun 2011 adalah Rp 16.812.005.760.000, dengan Rp 400.000/siswa artikel 3
  • Alokasi dana pensiun di Indonesia tahun 2011 adalah 50 trilliun rupiah, artikel 4
  • Anggaran pegawai berupa gaji dan tunjangan tahun ini sebesar Rp 180,6 trilliun artikel 5
  • Gaji militer per orang adalah Rp 1.565.800 terendah dan Rp 4.200.000 tertinggi artikel 6
Itu adalah sebagian kecil anggaran rakyat yang dapat kita ketahui dan saya cari di berbagai media. Namun, mari kita saksikan kenyataan yang harus kita telan mentah-mentah.

  1. KPK berhasil menyelamatkan uang negara dari tahun 2008-2010 sebesar Rp 5,4 trilliun artikel 7
  2. MA mengaku mengembalikan uang negara sebesar Rp 10 trilliun di tahun 2010 artikel 8


Itu adalah sebagian prestasti yang cukup membanggakan, walaupun pahitnya adalah negara baru dapat mengembalikan uang sebesar Rp 15,4 trilliun saja, lalu bagaimanakah koruptor yang masih bersembunyi di "liang" gedung DPR??

Apakah korupsi tuntas?? Lalu bagaimana respon masyarakat? Mereka hanya berargumen bahwa negeri ini memang penuh dengan koruptor, bahkan dana apapun bisa di korup sama "tikus" pemerintahan. Pembagian hasil jelaslah terjadi disini, bisa saja pembagian hasil antara perusahaan-pemerintah, partai-pemerintah, partai-pengusaha, bahkan perorangan. Korupsi pun telah melembaga, sampai masuk ke dalam masyarakat kecil. 

Lalu, bagaimana cara kita untuk menanggulangi masalah tersebut? Korupsi yang merajalela dan tak pandang bulu ini? 

Saya berpikir bahwa alangkah baiknya bila negeri ini memberlakukan sistem tegas akan hukum dimana hukum tak mati karena uang, tapi hukum yang berani mati demi membela keadilan.
Tips kecil saya yang berasal dari pikiran saya pribadi adalah :
  • Hukum memang benar-benar dipegang oleh pemimpin yang bersih
  • Pelaksanaan hukum perlu adanya transparansi dan pengawasan akan pelaksanaan aturan hukum guna menghindari praktek suap. 
  • Diberlakukan masa hukuman yang begitu lama, dimana hukuman seumur hidup tentu harus diberlakukan.
  • Bangun penjara khusus koruptor dimana pengamanannya seketat penjara Guantanamo.
  • Samakan koruptor dengan teroris dan penjahat perang, karena mengambil jutaan hak rakyat.
  • Hukuman mati seperti kebiri, pancung, gantung leher, tembak di tempat, setruman listrik perlu diberlakukan guna korupsi menjadi berkurang karena takut.
  • KPK, dan penegak hukum saling bekerja sama dimana sebelum membahas mengenai kasus korupsi beserta saksi dan calon tersangka, alangkah baiknya segala paspor dan akomodasi mereka ditahan. Penjara rumah berlaku bagi para saksi dan koruptor. 
  • Ketika seseorang menjadi koruptor, maka segera tempel logo wajah koruptor di bandar udara, pelabuhan, terminal bus dan KRL sehingga melarikan diri bagi koruptor amatlah sulit.
  • Perlu ikut campurnya BIN di dalam mencegah larinya koruptor ke luar negeri, dan apabila ada yang membantu koruptor melarikan diri maka ia akan terkena sangsi yang sama dengan koruptor tersebut.
  • Alasan sakit dan sibuk tidak berlaku dalam proses hukum, kecuali sakit keras hampir koma dan juga sanak keluarga atau dirinya meninggal.


Indonesia harus tegas terhadap korupsi, jangan pandang bulu, dan disinilah SBY dan jajaran pemerintah dapat meningkatkan popularitasnya apabila mampu menerapkan hukuman tegas yang memberi efek jera bagi koruptor. Jangan ada yang lari ke luar negeri dengan alasan berobat. Sudah cukup Indonesia dijajah VOC bergaya koruptor dan suap, kini saatnya Indonesia BANGKIT !!


Minggu, 26 Juni 2011

Problema Kota Jakarta dan anak jalanan.

Kepala Dinsos DKI Jakarta, Kian Kelana, mengatakan, sebanyak 3.350 anjal mendapat bantuan program melalui dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Negara (APBN). Sisanya sebanyak 364 anjal mendapat alokasi APBD dan 180 anjal melalui program tanggung jawab sosial (CSR) perusahaan. Dengan kata lain, sebanyak 4.104 anjal belum tersentuh program pemberdayaan yang bertujuan mengubah perilaku sosial tersebut.


Artikelnya

Melihat artikel tersebut, maka pemerintah masih harus mengerjakan pekerjaan rumah di kota Jakarta yang belum selesai sampai sekarang. Banjir, macet, kebersihan kota ditambah anak jalanan menjadi problematika kota Jakarta di tengah kemewahan dan pembangunan kota Jakarta.

Mari kita melihat gambar disini, saya mengambilnya sewaktu saya naik bus kota untuk melihat anak jalanan, dan kegiatannya..

 Potret kecil anak jalanan

Amplop untuk memasukkan uang

Inilah sedikit potret kecil anak jalanan yang membuat hati kita miris dan bingung apa yang pemerintah telah kerjakan selama ini untuk mengatasi masalah tersebut.
Kota Jakarta adalah kota yang penuh dengan pembangunan gedung pencakar langit, investasi terus berkembang dan juga semakin padatnya penduduk di Jakarta. Tapi, apa yang telah mereka lakukan kepada anak jalanan??

Kesenjangan sosial adalah jawaban atas problema anak jalanan. Banyaknya pembangunan perumahan elit dan berkelas, apartemen dan gedung kantor, mall yang megah pun tak bisa menutupi kecacatan kota Jakarta.
Selama masih ada anak jalanan, apa Jakarta bisa dikatakan maju?? Saya jawab BELUM

Perkembangan anak jalanan di Jakarta tentu karena beberapa hal, dan sudah menjadi umum dalam masyarakat, yakni pengangguran dan kemiskinan.
Banyak anak balita yang disewakan kepada orang lain untuk mengamen dan megnemis sehingga orang tersebut dapat penghasilan lebih karena menyewa anak balita tersebut.
Ditambah adanya premanisme dimana ia menjadi pemimpin anak-anak. Preman tersebut menerima seotran uang dari anak-anak yang dipekerjakan secara paksa oleh oknum tersebut.

Bagaimana dengan pembangunan gedung baru DPR?? tentu jalan terus. Gedung DPR ini melambangkan kecacatan kesenjangan sosial yang tak kunjung selesai. Kemiskinan masih menjadi luka yang mengangga bagi rakyat miskin namun pemerintah masih foya-foya dalam menggunakan anggaran negara, sebagai contoh anggaran pulsa. Maka, pemerintah dinilai belum mampu mewujudkan kata "Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara" yang tertera dalam UUD 45.

Anggaran pulsa, anggaran gedung baru, studi ke luar negeri tentulah cukup untuk membangun sekolah gratis disertai pembiayaan gaji guru yang teratur. Saran saya adalah diperlukannya pembangunan sekolah gratis bertaraf nasional. Banyak orang-orang yang bersedia untuk menjadi guru honorer bahkan dengan gaji murah sekalipun. 

Pembangunan sekolah gratis tentu bertaraf nasional, dimana kelulusannya sama dengan kualitas sekolah lainnya di Indonesia. Tak adanya diskriminasi tentu dapat mengurangi anak jalanan dan perbaikan edukasi di Indonesia. 

Dalam mengatur biaya pendidikan, tentulah harus "turun ke bawah" diaman langsung menuju sekolahnya, jangan lewat "perantara" karena banyak oknum yang bagi hasil terhadap anggaran tersebut. Pemerintah pasti bisa melihat dan sdar akan problema di kota Jakarta. 

Jangan hanya melihat dari sisi kemacetan saja, teman-teman. sahabat kita butuh perubahan sekarang, mereka tak bersekolah karena tuntutan ekonomi orang tua nya. Mereka merindukan sekolah dan pendidikan, mereka tentu mau bersekolah. 

Kerjasama dan koordinasi antara masyarakat, pemerintah, dan asosiasi diperlukan untuk mencegah berkembangnya anak jalanan tersebut, dan diperlukan tindakan yang berkesinambungan untuk dapat mencerdaskan anak terlantar dan fakir miskin, jangan dimusnahkan dan dipinggirkan. Cukup lama mereka menderita dibalik megahnya kota Jakarta. 

- Richard Ivander

Kamis, 23 Juni 2011

Bisnis Mudah Daftar 100% Gratis Kerja Gampang Hasil Luar Biasa.

Hai ada bisnis menarik dan luar biasa dasyat nih!!
Di sini kita bisa Mendapatkan Rp. 277.777.778.500,- Lebih
Dengan Modal 100% GRATIS!! 100% MUDAH, 100% BEBAS RESIKO!
Kerjanya? Sangat mudah!
Untuk info Lengkapnya Kunjungi :

Indonesia.. So Beautiful !!

Indonesia Travel, I took many pictures from google, but this is it!! This is the view of Indonesia!! You can visit to my country, it's so beautiful!! 




Tanjung Kelayang, Belitung

Medan City

Raja Ampat, Papua

Danau Toba, Medan

Jakarta at night

Trans Studio - Bandung

Tanah Lot, Bali

Pantai Senggigi, Lombok

Nusa Tenggara Barat

Bali Beach

Tidore, Maluku

Mahameru, Bromo

Cartenz, Papua

Jembatan Ampera, Palembang

Jembatan Suramadu (Surabaya-Madura)

Surabaya at Night

Bunaken, Manado

Rabu, 22 Juni 2011

Pancasila !! One for all and All for One


Aku melihat Pancasila..
Pancasila sebagai lambang negeri ini yang mulai menua..
Ketika zaman semakin maju dan modern, dimana semua menjadi praktis
Globalisasi menjadi sesuatu yang exist, dan budaya bercampur baur..
Sekarang, manusia mudah mengenal satu sama lain, semua mudah.. serba mudah..

Tapi, sekarang...
Pancasila sebagai lambang kita malah semakin dilupakan..
Enggan dipelajari anak muda, bahkan sampai ke pemerintah
Aku mengalami kebimbangan akan kenangan masa lalu
Dimana Pancasila begitu perkasa di Indonesia

Kini sekarang hanya sebuah tulisan yang kaku dan diam
Orang melihatnya sebagai standar yang biasa
Semua menjadi bias dan tak berarti
Ketika kita melupakan Pancasila

Wahai anak muda!!
Janganlah kamu melupakan Pancasila
Dengan menoleh kepada ideologi negara lainnya
Inilah jati diri negara kita..
We should have to be ourself !!
Not others!!
Bung Karno pun berkata; "Jangan Sekali-kali melupakan sejarah"
Jangan sekalipun kita melupakannya..
Terapkanlah ideologi ini dalam darah dan tulang kita
Sehingga Garuda bisa bangun dan kembali berjaya

One for All, All for One, IndONEsia

Proud to be Indonesian, Hey Malaysian !!

Marilah kita mengintip kekuatan dan wilayah Malaysia dan Indonesia, dimana keduanya tentu memiliki kekuatan tersendiri. Marilah kita melihat data-data kedua negara tersebut. 
Disini saya hanya memberikan garis besar datanya saja, untuk mengetahui garis besar perekonomian dan penduduk masing-masing negara.


MALAYSIA 

Area              : 329.847 sq. km. (127.315 sq. mi.)
Ibu Kota        : Kuala Lumpur
Populasi        : 28,3 juta penduduk
Etnis             : Malay 53,3 %, Chinese 26 %, campuran 11,8 %, India 7,7 %, lainnya 1,2 %
Agama         : Islam 60,4 %, Buddha 19,2 %, Kristen 9,1 %, Hindu 6,3 %, sisanya 5 %
GDP            : $ 191,5 billion (2009)
Income        : $ 6.897 (2009)

INDONESIA
Area             : 2 juta sq. km. dan area laut 7.900.000 sq. km. 
Ibu Kota       : Jakarta
Populasi       : 240,3 juta jiwa
Etnis             : Jawa 40,6 %, Sunda 15 %, Madura 3,3 %, Minangkabau 2,7 %, lainnya 38,4 %
Agama         : Islam 86,1 %, Kristen 5,7 %, Katolik 3 %, Hindu 1,8 %, lainnya 3,4 % (census 2000)
GDP            : $ 823 billion (2011)
Income         : $ 4.394 (2011)


Berdasarkan peta perbandingan kekuatan Indonesia dan Malaysia, tentulah Indonesia masih memegang kekuatan lebih dalam peranannya. 
Tak perlu kita malu sebagai WNI yang hidup merdeka dan demokratis ini, walaupun lika liku kemiskinan masih saja merobek hati kita sebagai masyarakat Indonesia.

Terkadang, perih dan juga malu pernah tersirat di wajah kita, apa jadinya kita dibandingkan dengan negara lain. Apakah kita bisa menang menghadapi negara tetangga? (Malaysia)

Maka saya katakan kepadamu, "Wahai sahabatku, tak perlu kita ragu dan malu.. Mari kita bersatu padu, tak memandang suku walaupun kamu adalah Chinese, Javanese, Sundanese, indigenous, Indian, dll tapi kamu tinggal disini dan kamu menapaki bumi indah di negeri ini"

Pikirkan lah sobatku, dan lihat sekitarmu!!
Banyak orang asing di berbagai negara dan datang kesini untuk apa? Mereka mencari peruntungan dan rejeki disini. Banyak orang asing mendirikan perusahaannya atau menjadi ekspatriat karena kebanyakan mereka sulit mencari nafkah di negara mereka sendiri. Mereka lari ke "tanah surga" ini untuk mengeksploitasi negara ini.

Malaysia boleh sombong dan bergaya seakan di atas awan, tapi hadapilah tetangga kita dengan kepala dingin. Jangan sesekali kita emosi berlebihan bahkan terkadang kita kehilangan moral. Mereka menertawakan kita disana karena kita bangsa yang mudah dipermainkan emosinya. Tetap tenang dan terus berusaha untuk memajukan negeri ini.

Kita patut bangga sebagai WN Indonesia dimana bangsa ini adalah bangsa yang besar, penuh dengan estetika keindahan alam dan juga keragaman budaya. Dibandingkan dengan negara lain, yang kecil dan kurang SDA. Tapi, kebanggaan kita turut serta merta dengan pembuktian kita akan cinta tanah air. Sayangi negeri ini seperti kamu menyayangi diri kamu sendiri. Cari ilmu setinggi mungkin dan kembalilah ke negeri ini, buat negeri ini semaju kamu menempuh ilmu di negeri seberang.

Jika orang lain bertanya siapakah dirimu, dengan lantang katakanlah "I'm Indonesian"
Karena jati dirimu adalah Indonesia, dan lahir mu di negeri ini, dan kamu meninggal pun akan disemayamkan kembali ke tanah negeri ini.

- Richard Ivander