Total Tayangan Halaman

Senin, 20 Juni 2011

Revolusi ku untuk Indonesia

Saya ingin mengajak kalian untuk sedikit berkhayal mengenai revolusi, kebanyakan mereka menganggap bahwa revolusi amatlah mengerikan dimana terjadi kekosongan norma dan nilai sosial dalam masyarakat yang terbilang keji dan kejam. Mari menyelidiki Revolusi Perancis terlebih dahulu.

Revolusi Perancis bermula dari kegagalan Louis XVI di dalam menangani semua keluhan masyarakat terhadap ketimpangan ekonomi, sosial, dan melaratnya kaum petani dan buruh. Kebanyakan kaum bangsawan dan orang elit yang mendominasi pemerintahan. Segala kejadian tersebut membuahkan tokoh besar di dalam menjalankan Revolusi Perancis, yakni Napoleon Bonaparte. Beliau adalah orang yang berperan besar di dalam membawa perubahan Perancis menjadi sistem republik dan membuang sistem monarki "busuk" yang tak berkembang pada masa itu.

Penyerbuan penjara Bastille menjadi simbol besar terhadap perubahan Perancis, karena Bastille merupakan momok yang cukup kontroversi pada zaman itu. Perubahan ini berjalan dengan pembentukan konstitusi, tak ada hak khusus bagi gereja Katolik Roma untuk mengambil pajak, dan segala sesuatu berdasarkan rakyat.

Revolusi merupakan hal yang bersifat represif dan mendadak dimana segala kalangan turun tangan di dalam menjalankan perubahan pemerintahan, dan beberapa memilih netral dan ikut-ikutan saja. Inilah yang membuat kita berpikir apakah perlu Indonesia menjalankan "Revolusi" seperti yang diteriakkan masyarakat Perancis, yakni "Vive La Nation" - yakni "Hidup Negara"

Revolusi tidak harus bersifat kekerasan, tetapi juga dijalankan dengan rapi guna mencapai tujuan bersama. Butuh pemimpin yang benar-benar karismatik di negeri ini agar dapat membangkitkan romantisme kejayaan Indonesia di masa lampau dulu seperti Sriwijaya, Majapahit, Orde Lama, bahkan Orde Baru. Marilah kita melihat kepada kejayaan dan kekuatan negeri ini, dimana negara lain takjub dan takut terhadap kekuatan negeri ini.

Tapi, marilah kita melihat keadaan yang sekarang :
  • Kekerasan terhadap TKI makin marak bahkan beberapa dari mereka meninggal dunia
  • Liberalisasi ekonomi yang keterlaluan dimana rakyat lebih menderita daripada bahagia
  • Sikap anggota DPR yang masih terbilang 'Bocah' dikarenakan hobi menggunakan anggaran besar dan tak memerhatikan rakyat
  • Melayani kepentingan asing dan kepentingan nasional lamban
  • Rakyat sudah lelah berteriak dan mengemis di negara 'lumbung padi' ini
  • Janji palsu sudah terlalu sering didengar rakyat
Melihat keadaan ini, tidaklah jauh berbeda dengan Rusia pada tahun 1917 dahulu. Kaum bangsawan seperti pengusaha di jaman sekarang ini, kaum birokrat layaknya DPR kita, dan melayani kepentingan asing, seperti negeri ini. Merupakan hal yang nyaris sama dengan keadaan Indonesia.
Namun, yang berbeda hanya sistem pemerintahan kita saja, tapi selebihnya sama. Anda dapat membaca atau mencari sejarah Revolusi Rusia di manapun yang anda mau, karena awal mula revolusi adalah keadaan pemerintahan dan negara yang bobrok, hampir sama dengan keadaan Indonesia saat ini.

Mengadakan revolusi baiknya memikirkan beberapa hal berikut ini :
  • Jangan berbau sara dan saling membunuh antara suku satu dan lainyya, tapi bersatu dalam membawa perubahan.
  • Perpolitikan kita yang memburuk, maka alangkah baiknya kita mengubah keadaan politik dan hukum yang tidak menentu di negeri ini.
  • Meminta segala kalangan DPR untuk mundur serta mengganti pemerintahan dengan orang yang benar-benar independen, bukan dari partai.
  • Melakukan perubahan terhadap UUD '45 dan mencanangkan Pancasila sebagai ideologi nomor wahid di negeri ini, dan kembali ke perekonomian rakyat.
Kalian bisa berpikir sejenak mengenai pendapat saya ini. Ini adalah hasil pemikiran saya dari apa yang saya pelajari. Anda boleh berpendapat dan berkomentar mengenai Indonesia ini.

- Richard Ivander





Tidak ada komentar:

Posting Komentar